125000
Detail Buku:
Menadaburi makna dan kandungan al-Qur’an bak embun di tengah kehausan. Dahaga yang kering ‘kan basah dengan tetesan-tetesan embun sejuk yang mengubah jiwa menjadi insan mulia. Ia akan kukuh menjalani kehidupannya dengan damai, bahagia, bersyukur, dan terus terpacu dengan bimbingan al-Qur’an. Kalbunya laksana kapas nan lembut, semangat dalam kebaikannya menggelora, dan jiwanya terus tertempa dengan takwa. Tak ayal, ia pun akan menjadi seorang muslim yang cendekia.
Jembatan emas yang bisa mengantarkan kita kepada gerbang pemahaman terhadap makna ayat-ayat suci itu adalah dengan memahami tafsir al-Qur’an.
Allah subhanahu wa ta’ala bertitah (artinya),
“Apakah mereka tidak memerhatikan al-Qur’an? Sekiranyaal-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya.”(an-Nisa`: 82)
“Maka, apakah mereka tidak memerhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”(Muhammad: 24)
Buku ini adalah terjemah dari kitab Umdatut Tafsir ‘anil Hafizh Ibni Katsirkarya asy-Syaikh Ahmad Syakir bagian (juz) ke-30. Sebuah kitab yang merupakan ringkasan kitab tafsir fenomenal yaituTafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya al-Hafizh Ibnu Katsir vyang lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir.
Penulis, asy-Syaikh Ahmad Syakir menyanjung, “Kitab ini (Tafsir Ibnu Katsir) adalah kitab tafsir yang paling bagus dan paling teliti setelah kitab tafsir lainnya yang ditulis oleh imam mufassirin ‘ahli tafsir’ (al-Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah).”
Detail Buku:
- Judul : Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Juz Amma
- Judul Asli: Umdatut Tafsir ‘anil Hafizh Ibni Katsir
- Penulis : Asy-Syaikh Ahmad Syakir rohimahullah
- Penerbit : At-Tuqa
Menadaburi makna dan kandungan al-Qur’an bak embun di tengah kehausan. Dahaga yang kering ‘kan basah dengan tetesan-tetesan embun sejuk yang mengubah jiwa menjadi insan mulia. Ia akan kukuh menjalani kehidupannya dengan damai, bahagia, bersyukur, dan terus terpacu dengan bimbingan al-Qur’an. Kalbunya laksana kapas nan lembut, semangat dalam kebaikannya menggelora, dan jiwanya terus tertempa dengan takwa. Tak ayal, ia pun akan menjadi seorang muslim yang cendekia.
Jembatan emas yang bisa mengantarkan kita kepada gerbang pemahaman terhadap makna ayat-ayat suci itu adalah dengan memahami tafsir al-Qur’an.
Allah subhanahu wa ta’ala bertitah (artinya),
“Apakah mereka tidak memerhatikan al-Qur’an? Sekiranyaal-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya.”(an-Nisa`: 82)
“Maka, apakah mereka tidak memerhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”(Muhammad: 24)
Buku ini adalah terjemah dari kitab Umdatut Tafsir ‘anil Hafizh Ibni Katsirkarya asy-Syaikh Ahmad Syakir bagian (juz) ke-30. Sebuah kitab yang merupakan ringkasan kitab tafsir fenomenal yaituTafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya al-Hafizh Ibnu Katsir vyang lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir.
Penulis, asy-Syaikh Ahmad Syakir menyanjung, “Kitab ini (Tafsir Ibnu Katsir) adalah kitab tafsir yang paling bagus dan paling teliti setelah kitab tafsir lainnya yang ditulis oleh imam mufassirin ‘ahli tafsir’ (al-Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah).”